“Jatuh untuk Bangun”

Senin, 30 Mei 2011

| | | 1 komentar

Kali ini aku tertarik untuk menulis tentang kucing itu lagi, tapi sebelumnya izinkanlah aku bercerita sedikit tentang sesuatu yang lain, yaitu tentang sebuah buku.
Amazing You adalah buku yang sangat baik untuk dibaca –apakah dengan dibeli atau dipinjam, asal jangan yang dicolong saja-. Buku ini memaparkan bahwa betapa luar biasanya diri seorang manusia. Salah satu fakta yang kutemukan dalam buku itu adalah, bahwa otak kanan manusia dapat membuat seorang berpikir secara menyeluruh dengan mempertimbangkan banyak hal. Otak kanan dapat membuat orang memandang sebuah permasalahan tidak melalui sisi depan saja, tapi juga dari samping, belakang, atas, bahkan dari bawah. Melalui otak kanan orang-orang dapat berpikir bahwa penyebab dari sebuah banjir adalah bukan saja akibat curah hujan yang tinggi, tapi juga oleh berbagai faktor seperti prilaku buang sampah di sungai, penebangan hutan dan lain sebagainya. Terima kasih banyak kepada dr. Andyka P. Sedyawan karena telah menulis buku yang hebat.

“Kucing Bujang, Bani Israil dan Mantan Direktur IMF”

Rabu, 25 Mei 2011

| | | 0 komentar

Jika ia manusia, maka kucing yang satu ini adalah seorang remaja. Badannya tidak kurus dan tidak gendut, sedang lincah-lincahnya, pandangan matanya selalu awas dan penuh ketertarikan juga kewaspadaan, suaranya penuh semangat dan yang pasti ia belum pernah kawin dan tampaknya belum hendak kawin. Entah kalau besok.
Rumah tempat ku tinggal sekerang seperti rumah kebanyakan, di bagian depannya ada pintu, ada jendela kaca nako, tak ketinggalan ventilasi kayu tempat keluar masuk udara luar. Selain tempat keluar masuk udara, ventilasi itu adalah tempat favorit kaum laba-laba untuk membuat sarang dan buang hajat. Barangkali kaum laba-laba tahu benar, bahwa ventalasi itu adalah jalur keluar masuknya nyamuk-nyamuk betina yang hendak mencari darah, maka dibuatlah sarang, dengan harapan agar nyamuk-nyamuk itu terperangkap. Laba-laba kecil itu memang pintar, di ventilasi itu mereka bisa ongkang-ongkang kaki, tidur-tiduran menikmati angin sepoi-sepoi sambil menunggu mangsanya. Betapa sempurna dan nikmat hidup mereka, terlebih jika aku tak selalu membersihkan ventilasi itu.

“Kuda Kayu di luar Troya”

Senin, 16 Mei 2011

| | | 0 komentar

Pasukan legendaris itu disebut pasukan Mycenaea. Pada sekitar 1200 hingga 1600 SM yang lampau, pasukan Mycanaea adalah pasukan elit yang sangat kuat di Yunani, dan mungkin tidak saja di Yunani, bahkan di seluruh dunia.
Troya, adalah sebuah kota yang tak kalah legendaris. Untuk menaklukkan kota ini, pasukan Mycenaea membutuhkan sekitar sepuluh tahun. Bayangkan! Pasukan terkuat pada saat itu, mengepung kota ini dan baru berhasil  menaklukkannya setelah sepuluh tahun!
Pada tahun kesepuluh, pasukan Mycenaea sadar bahwa cara-cara lama tak mungkin lagi dilanjutkan untuk menaklukkan kota Troya yang keras kepala itu. Mereka sadar bahwa mereka butuh cara yang sama sekali lain dari pada yang lain untuk menundukkan Troya yang perkasa. Untuk menemukan cara yang dimaksud, mereka melakukan aktivitas yang luar biasa dan jarang-jarang dilakukan orang ; thingking outside the box alias berpikir dengan cara yang berbeda dari kebanyakan. Benar saja, mereka menemukan cara aneh untuk menaklukkan Troya.

BATU

Jumat, 13 Mei 2011

| | | 0 komentar

Jika ada sebuah benda yang demikian keras dan kukuh, sangat sulit memecahkan dan membentuknya, karena susunan molekul-molekulnya demikian alot, kaku dan padat, maka pasti benda yang dimaksud bernama BATU.
Maka sudah sejak dulu kala, manusia telah menjadikan batu sebagai lambang sempurna dari sesuatu yang keras, kaku, cuek, tak mau diatur dan segala macam konotasi negatif lainnya. Terlalu banyak ungkapan-ungkapan lisan yang menggunakan batu sebagai metaforrnya dengan maksud hendak menggambarkan suatu hal yang negative dan mengesalkan. “Kepala batu” misalnya, orang seperti ini adalah orang yang tak mau sedikitpun menerima pandangan-pandangan baru dari orang lain, ia bersikukuh dengan pandangan pribadinya yang tak masuk akal itu. “Muka tembok” adalah lebih parah lagi –tembok kan juga dari batu-. Si Muka tembok adalah koruptor yang masih sempatnya mangaku tak bersalah pada sesi jumpa pers usai sidang. Si muka batu juga merupakan artis yang hamil di luar nikah tapi merasa tak bersalah dan tersenyum lebar bahagia menyambut kehamilannya, parahnya itu dilakukan di depan kamera!. Si muka batu adalah seorang pengurus organisasi sepak bola yang merasa benar sendiri. Pokoknya banyak lah contoh si muka batu ini, mudah-mudahan kita nggak ya…

"Kicau"

Senin, 09 Mei 2011

| | | 0 komentar
Wuuih, pagi ini cuaca cerah. Cahaya matahari tak sedikitpun dihalangi awan untuk sampai ke bumi tempat kita tinggal. Hasilnya ; sungguh terang, embun di rumput dan tanah pun menguap secara gradual ke udara. Kemanakah embun-embun tersebut? Mereka disimpan di atas langit sana, dimurnikan kembali, lalu diturunkan lagi esok menjelang fajar, untuk menyambut jamaah yang hendak menunaikan shalat shubuh di masjid.

Pagi yang cerah ini, kudengar burung kembali berkicau, entah jenis burung apa yang berkicau, yang pasti bukan pipit atau burung geraja, mungkin burung murai atau marabah, atau bisa saja burung tempua. Aku tak tahu pasti. Yang pasti, kicuan itu sungguh indah di telinga ini, pagi yang cerah ditambah dengan kicuan burung yang indah adalah hal yang sempurna dari sebuah hari yang bermula –bukan berarti jika hujan tak sempurna, hujan tak ketinggalan menawarkan keindahan dalam bentuk yang lain lagi, dan bagaimanapun juga, baik cerah ataupun hujan, keduanya adalah pemberian Tuhan yang istimewa-

AKU DAN ALTOPHOBIA

Sabtu, 07 Mei 2011

| | | 0 komentar

Hari ini (Jumat 06/05/11) badan masih merasa lelah. Maklum, dua hari sebelumnya kami mengadakan acara perpisahan di sekolah. Acara perpisahan dilaksanakan dengan jalan-jalan ke mifan. Dalam acara itu, aku adalah ketua panitia, dan aku pula yang agak bersikeras dengan usulan bahwa acara perpisahan adalah dengan jalan-jalan ke mifan, tidak ke tempat lain. Akhirnya usulan itu diterima dalam sebuah forum musyawarah, karena baik untuk semua.
Kawan, jangan bilang siapa-siapa, sesungguhnya usulanku untuk mengadakan acara jalan-jalan ke Mifan diselubungi kepentingan pribadi –agak mirip kebanyakan orang partai di DPR-. Ya, aku sudah lama merencanakan ini, yaitu membunuh altophobia yang menjangkitiku sejak lama, entah sejak kapan. Betul! aku adalah seseorang dengan penyakit takut ketinggian yang agak akut, dan  bagiku itu adalah hal yang sangat memalukan.

AKU DAN ALTOPHOBIA

| | | 0 komentar
Hari ini (Jumat 06/05/11) badan masih merasa lelah. Maklum, dua hari sebelumnya kami mengadakan acara perpisahan di sekolah. Acara perpisahan dilaksanakan dengan jalan-jalan ke mifan. Dalam acara itu, aku adalah ketua panitia, dan aku pula yang agak bersikeras dengan usulan bahwa acara perpisahan adalah dengan jalan-jalan ke mifan, tidak ke tempat lain. Akhirnya usulan itu diterima dalam sebuah forum musyawarah, karena baik untuk semua.
Kawan, jangan bilang siapa-siapa, sesungguhnya usulanku untuk mengadakan acara jalan-jalan ke Mifan diselubungi kepentingan pribadi –agak mirip kebanyakan orang partai di DPR-. Ya, aku sudah lama merencanakan ini, yaitu membunuh altophobia yang menjangkitiku sejak lama, entah sejak kapan. Betul! aku adalah seseorang dengan penyakit takut ketinggian yang agak akut, dan  bagiku itu adalah hal yang sangat memalukan.

menulis lagi

| | | 0 komentar
Akhirnya, hari ini aku berhasil menyelesaikan tulisan yang sebenarnya tak terlalu panjang dan mungkin juga tak terlalu penting. Memang 2 minggu ini agak sibuk, tapi bukan kesibukan itu yang menyebabkanku kurang menulis dan bahkan membaca, masalah itu lebih disebabkan oleh manajemen waktu yang amburadul.
Jumat dan Sabtu kemaren, Dahlan Iskan kembali menerbitkan tulisannya di Padek, aku sangat menikmatinya, bukan saja dari gaya tulisan tapi juga dari isi tulisan tersebut. Ia bercerita tentang Iran, bagaimana keadaan Iran yang maju teknologinya walau sudah 30 tahun di embargo, ratanya pembangunan di Iran, hingga seperti yang dikatakan Dahlan Iskan, tidak akan dijumpai di sana gedung kelewat mewah juga gubuk reot (kapan negara kita bisa seperti itu). Selain itu, Dahlan Iskan juga menceritakan bahwa keadaan di Iran aman-aman saja, berbeda dari apa yang kita lihat di tv selama ini.
Aku bersyukur, bahwa aku bisa memperbaiki hubungan dengan putriku. Berebapa hari ini ia sangat nakal, rewel dan menunjukkan respon yang negatif terhadap apa yang kami katakan dan perbuat. Biasanya ia tak seperti itu. Aku kembali curahkan perhatian kembali padannya setotalnya, kami kembali bergelut, bermain boneka dan aku dengan sabar menanggapi celotehnya. Hasilnya, ia kembali menjadi anak baik yang ramah dan tak berteriak dan menangis lagi. Key, maafkan ayah.