“Pendosa yang tak terampuni”

Rabu, 21 Desember 2011

| | | 0 komentar
Paruh yang terlewat panjang dan melengkung, serta keadaan cakar kurang lebih sama, adalah takdir yang mesti dihadapi oleh seekor elang yang sudah tua. Paruh dan cakar seperti itu tak akan bisa digunakan untuk menyergap mangsa walau hanya seekor anak tikus yang belum hapal betul cara berlari. Elang tua lalu melakukan hal dramatis yang barangkali amat menyakitkan. Ia terbang ke gunung tinggi, disana –sendirian- ia memukul-mukulkan paruh itu ke batu, berkali-kali, hingga terlepas. Hal serupa juga dilakukan pada cakarnya yang afkir. Sakit, pasti sakit melakukan itu. Tanpa paruh dan cakar, ia harus berdiam diri selama kurang lebih kurang enam bulan, hingga paruh dan cakarnya tumbuh lagi. Sekarang, setelah itu semua, ia kembali meluncur dan melanjutkan kehidupan, hingga kematian betul-betul tak lagi bisa dihadang…

Makhluk Rakus Ruang

Sabtu, 17 Desember 2011

| | | 0 komentar

Punya mobil pribadi? Kenapa tidak! Saat ini hampir semua orang ingin memilikinya. Hal itu tidaklah mengherankan, mengingat banyak hal-hal asyik yang dapat dinikmati melalui mobil pribadi. Tak perlu lagi menimbang-nimbang keadaan cuaca ketika hendak bepergian, panas ataupun hujan, tak masalah. Belum lagi kapasitas isi yang lebih banyak, tempat duduk yang lebih nyaman, AC, music, hingga video. Mana ada kemewawan-kemewahan itu pada sebuah sepeda motor, apalagi pada becak ataupun pedati.