Ada hal biasa, ada pula yang tak biasa. Biasanya, hal-hal
yang tak biasa disebut sebagai sesuatu yang luar biasa. Terkadang orang
menyebutnya dengan istilah lain ; tak masuk akal. Sebenarnya, segala ketetapan
Tuhan tentang laku perangai alam tiada yang tak masuk akal. Hanya saja terdapat
prilaku alam yang belum sempat dikunyah logika, belum diketahui hakikatnya,
maka orang mengatakannya sebagai sesuatu yang “tak masuk akal”. Fakta bahwa
bumi bulat, tak masuk akal pada awalnya, tapi begitu logika bisa mencerna, maka
hanya orang gila-lah yang masih mengatakan bahwa bumi ini datar seperti kue
ulang tahun.
Segala yang tak biasa, harus dihadapi pula dengan sikap yang
tak biasa pula. Ini berarti harus berdamai dengan kadaan, yaitu dengan menyadari segala kemungkinan. Teman
harusnya membantu, orang tua yang seharusnya menyayangi, anak yang seharusnya
tak durhaka, itu semua hanyalah konsep ideal, bukan sebuah kemutlakan. Lalu
apakah mungkin yang tidak ideal terjadi? Jawabannya: “Sangat mungkin!”. Sekali lagi,
kemungkinan-kemungkinan seperti inilah yang harus disadari.
Bersikap secara tak biasa adalah dengan tidak meratapi
segala yang kita pikir tak ideal, apalagi harus menyalahkan keadaan, atau
bahkan harus menggugat dan mempertanyakan Tuhan. Sedih itu pasti, tapi biarlah
air mata cukup sebagai tanda bahwa kita seorang manusia yang memang harus
menangis untuk mengalirkan segala kesedihan keluar dari jiwa. Selanjutnya hidup
harus dilalui dengan ketegaran, bersikap normal, penuh senyum, juga optimisme. Seperti
yang dikatakan seorang yang bijak : ketika sebuah pintu
kebahagiaan
tertutup, maka ada banyak pintu lain yang bisa engkau masuki, janganlah terpaku
pada pintu yang tertutup itu.
Dan inilah faktanya, bahwa manusia yang ditantang Tuhan
untuk hidup dalam situasi yang tidak biasa, lalu ia menjawab tantangan itu,
maka ia akan menjadi manusia luar biasa. Sejarah telah menunjukkan itu,
orang-orang tak biasa adalah orang yang kuat untuk hidup dalam situasi yang tak
biasa. Manusia-manusia seperti itu memang pantas mendapatkan tempat terhormat
dalam pentas sejarah. Jika kawan bertanya “bagaimana mungkin perjuangan
orang seperti saya masuk dalam buku sejarah?”. Maka, bukankah dicatat Tuhan
sebagai manusia luar biasa sudah cukup lebih dari segala-galanya?
“sesungguhnya dibalik sebuah kesulitan ada banyak
kemudahan” –Tuhan, Satu-satunya- terj.
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentari tulisan ini