Kehidupan...
Bertahun melontar nafas
Menganjung cinta, tentunya cita-cita
Ini semua tentang wujud diri.
Ombak tiada henti mengikis karang,
Tiada daya akan sunnah, iapun menghalus,
entah kemana remahan kecilnya dilarikan digungung buih.
Wahai sosok, jika ia semakin lemah, usaplah agar bertambah kukuh
lindaplah segala ringkih.
Jikalau isak lahir di tengah sunyi, biarlah sesekali itu
agar alirnya menyubur mentari yang mulai dihisap layu
sejumput isak, tak usahlah segunung tangis
layaknya hujan, kan menghanyutkan nyawa sampai jauh,
jauh entah kemana
andai melesat tiada henti, andai melesat tiada akhir.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
oh, udah mulai nulis puisi juga ne ustadz,.??
coba-coba, sulit ternyata.
Posting Komentar
silahkan komentari tulisan ini