Antusiasme suporter Indonesia dalam mendukung timnas Indonesia bertanding menghadapi Filipina memang patut diacungi jempol. Namun, salah satu bentuk antusiasme itu hampir saja membuat Indonesia gagal meraih kemenangan pada leg 1 ini.
Salah satu bentuk antusiasme yang hadir di Stadion Gelora Bung Karno malam tadi adalah dukungan melalui suara-suara terompet yang dibunyikan para suporter. Sejak sebelum laga, terompet-terompet mini yang miirip dengan vuvuzela itu memang marak dijual dengan harga murah. Ada yang Rp3.000, sampai Rp10 ribu.
Akan tetapi, justru saking bisingnya suara terompet itu hampir membuat dua pemain Indonesia, Markus Haris Maulana dan Maman Abdurrahman membuat blunder yang berakibat fatal.
Saat itu, Markus mencoba mengantisipasi bola jauh Filipina dengan mencoba menjangkau bola. Namun, Maman yang berada di depannya juga mencoba meraih bola di atas kepalanya itu. Terjadilah perebutna antara Markus dan Maman.
Alhasil, keduanya justru gagal menghalau bola. Pemain Filipina yang menyambut bola liar langsung mengarahkannya ke pojok gawang yang sudah ditinggal Markus. Untung saja di sana berdiri Zulkifli Syukur yang langsung menanduknya keluar lapangan tepat di garis gawang.
Usut punya usut, ternyata salah satu penyebab terjadinya kesalahpahaman antara Markus dan Maman karena suara bising di stadion. Markus sudah coba meneriaki Maman untuk minggir. Namun, karena tak mendengar teriakkan itu, Maman tetap berusaha mencoba menjangkau bola. Hasilnya, terjadilah perebutan bola antara kedua rekan setim di Persib Bandung tersebut.
"Hampir terjadinya blunder itu menurut Maman karena dia tidak bisa mendengar teriakkan dari Markus akibat stadion sangat bising," sebut pelatih timnas, Aflred Riedl berusaha menyampaikan keluhan Maman sesuai pertandingan.
Kebetulan, sumber kebisingan di stadion memang didominasi oleh suara terompet dan kembang api. Well , semoga pengakuan Maman ini membuat suporter timnas sedikit mengurangi kebisingan yang khususnya bersumber dari terompet ataupun kembang api. Terlebih di belakang gawang timnas. Pasalnya, hal tersebut bisa berakibat merugikan bagi para pemain Indonesia sendiri.
Sumber : http://bolagoalnet.blogspot.com/
1 komentar:
e pak.... ngak disangka2 ya... ternyata upin dan ipin memang lebih unggul dari si unyil.
Posting Komentar
silahkan komentari tulisan ini