Jika hidup ini adalah sungai, jika gairah menjalani
kehidupan adalah riak air yang naik turun, maka mata air dari sungai kehidupan
adalah apa yang kita sebut dengan harapan. Ketika melihat seorang tua berjalan
naik turun bukit menuju ladangnya, aku bertanya tentang apa yang membuatnya
masih kuat untuk ini. Jawabannya panjang lebar, sepanjang jalan yang ditempuh,
selebar lembah yang terlihat dari puncak ladangnya, tapi intinya hanya satu ;
ia kuat karena tengah mengejar harapan, yaitu ingin melihat anak-anaknya
menjadi orang yang lebih baik. Maka, jika ada kehilangan yang paling mengerikan
dalam hidup ini, adalah kehilangan harapan. Jika engkau hidup, maka hidupmu
adalah kosong seumpama laut Aral yang telah lama ditinggalkan airnya. Jika engkau
berjalan, maka wajahmu kaku seperti puing tembok rumah belanda yang telah lama
dihancurkan gempa .
Langganan:
Postingan (Atom)